Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله “ Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat “ .
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله “ Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat “ .
Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah
berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa
Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU
(alif–lam–ha–mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah
perkataan yang mula mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam
a.s “ALIF” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI
BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah =
pemimpin. “LAM”
Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM.
Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi
segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah. “HA” Apabila telah nyata
Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk
patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya. “MIM”
Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang
meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun
sujud menandakan rasa syukur kita. “DAL” Satelah kita tahu Dzat telah
meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi ini, maka
kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah
kepada makhluk lain selain manusia ) .
RINGKASAN ALHAMDU . ALIF = Niat LAM = Berdiri Betul HA = Ruku’ MIM = Sujud DAL = Duduk Antara
Dua Sujud . URAIAN TENTANG NIAT Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi
Ta’ala Usul Diri Rangka Nyata Allah Usalli = Kita berniat untuk mengusul
asal diri kita Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul Rakaat = Rangka
kita ialah Jasad yang di dzahirkan Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui
jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka
setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af’al
Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu maka Nyatalah Kebesaran Allah
dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian
diri. .
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM Allah = Sifat Napsiah = 1 Hu = Sifat Salbiah =
5 Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14 Maka nyatalah ke 20
Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”. . CARA-
CARA SHOLAT HAKIKI . HAKEKAT SHOLAT : Artinya berdiri menyaksikan diri
sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata
pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita
(Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Hal ini
terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu : Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim,
Dal) Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan
Allah swt yaitu Adam as. Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai
ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji
bagi Allah Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam)
dan Afa’al (Manusia) Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah tapi
suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita
melainkan diri Allah semata.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung
rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah
semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72 “Inna ‘aradnal
amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha
wa’asfakna minha wahamalahal insanu” Artinya : “Sesungguhnya kami telah
menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung
tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan
sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya” Dan karena
firman Allah inilah kita mengucap : “Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa
Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah” . “Kita bersaksi dengan diri kita
sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah
semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia
Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.”
Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia
Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal
dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah. .
Hadits Qudsi…. “MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU” “Barang siapa
mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya” . Perkataan
pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu
dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil
menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha
Besar). Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat : a. Fiqli (perbuatan) b.
Qauli (bacaan) c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu). .
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ? . Pengertiannya
sebagai berikut : Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah . 1. AH itu
menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat 2. ALLAH itu menandakan
sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah. 3. MUHAMMAD itu
menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air,
Api dan Angin. 4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda,
dan Wahdiah. 5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam,
Madi, dan Di. . Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5
waktu Sholat .. ? . Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah. Dua
kalimah syahadat pada : Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah
kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia) Sholat ZOHOR 2X
memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH Sholat
ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan
WAHDIAH Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada
martabat AHAD dan MUHAMMAD Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah
kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD .
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ? . Karena= Niat itu
merupakan kepala sembahyang. Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif”
dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati : Niat
Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah
semata-mata.” Dalilnya : “LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI” Artinya :
Tidak Sah Sholat-Nya
Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya) “LAYASUL SHOLAT ILLA BIN
MA’RIFATULLAH” Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah “WAKALBUL
MU’MININ BAITULLAH” Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah
“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ” Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari
Urat Nadi Lehermu “IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U” Artinya :
Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta.
Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau
Kembali. “AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI” Artinya : Dirikan Solat Untuk
Mengingat Allah (QS. Taha : 145) . Sedangkan : Al-Fatihah ialah
merupakan tubuh sembahyang Tahayat ialah merupakan hati sembahyang Salam
ialah merupakan kaki tangan sembahyang. .
HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT Membersihkan hati dari pada syirik
kepada Allah swt Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7
lapis susunan jasad yaitu : 1. Bulu 2. Kulit 3. Daging 4. Darah 5.
Tulang 6. Lemak 7. Lendir . 7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7
kali keliling Ka’abah. . HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT : .
“Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya
sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar” Peristiwa ini
merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di
tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu : 1. Wujud 2. Ilmu 3. Nur
4. Syahadah Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau
martabat dzat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandungi
makna atau martabat sifat. Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah.
Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji. .
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT. . Hakekat zakat
dalam sholat ialah : Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik
kepada Allah SWT. “iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in” Hanya kepada
Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon
pertolongan. . HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT : . a. Tidak Boleh Makan Dan
Minum b. Mata Berpuasa c. Telinga Berpuasa d. Kulit Berpuasa e. Hati
Berpuasa. . SHOLAT HAKIKI . Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-
1 Sholat Syariat 2 Sholat Tharikat 3 Sholat Hakikat 4 Sholat Makrifat
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.
Firman Allah swt : “Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.
Hadist Nabi : “Assholatu imanuddin” Sholat itu tiang agama .
LAFADZ NIAT SHOLAT HAKEKAT . ZOHOR Sengaja aku sholat fardhu ZOHOR 4
rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala. Ya Muhammad
aku TAJALLI ini wajib adanya, sebabnya AKU mengadakan 4 rakaat ini ialah
UJUD-ILMU–NUR–SUHUD, AKU mengadap kepada Aku ada Allah Ta’ala. ASHAR
Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai
karena Allah Ta’ala Ya Muhammad AKU tajalli wajib BERANASIR dengan 4
perkara yakni API-ANGIN-AIR–TANAH.
Aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala. MAGHRIB Sengaja aku sholat
fardhu MAGRIB 3 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah
Ta’ala Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU gaib kehendak mengadakan 3
rakaat yakni ALLAH-MUHAMMAD–ADAM. aku menghadap kepada AKU ada Allah
Ta’ala. ISYA’ Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH
di Mekah tunai karena Allah Ta’ala Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU
INSAN itu AKU mengadakan 4 rakaat yakni WADZI-MADZI–MANI-MAKNIKAM aku
menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala SUBUH Sengaja aku sholat fardhu
SUBUH 2 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala Ya
Muhammad aku yang WUJUD tajalli itu wajib BERTUBUH yang mengadakan 2
rakaat yakni DZAT – SI FAT aku mengadap kepada AKU ada dengan yaitu
sebenar benarnya Allah Ta’ala.
ADAB MENGERJAKAN SHOLAT a. Bentangkan sejadah , kemudian naik atasnya dimulai dengan kaki
kanan lalu azan dan iqamat b. Berdiri betul ..tangan kanan dan kiri
disilangkan ..kanan diatas..pejamkan mata ..pandang DIRI BATIN..apabila
jelas ..ucapkan KALIMAH SYAHADAH 3 x dan bedoa seperti berikut : . DOA…
Aku berdiri dengan HURUF ALIF, aku duduk dengan huruf BA .. diatas
HAMPARAN RASULLULLAH . Aku menghadap ke BAITULLAH KIBLAT DADA, KIBLAT
RUH ke BAITUL MAKMUR – ALLAH KHALIQUL ALAM. Ruhku yang MENYEMBAH ALLAH
DZAT WAJIBUL WUJUD – WUJUDUL MUKHDO Maha Suci, yang BERDIRI PADA SIFAT
“LAISA KAMISLIHI SYAIUN” Mengucap 2 Kalimah Syahadah . c. Melafazkan
NIAT mengikut sholat yang hendak didirikan itu d. Luruskan kedua tangan
dan TARIK NAFAS dari ujung kaki hingga sampai ubun ubun, kemudian
lafazkan TAKBIR – Allah Hu Akbar. beserta angkat kedua tangan. e.
Sewaktu kita berdiri QIAM…tangan kanan diatas tangan kiri lalu kita baca
Kalimah ini didalam hati. Aa Uu Zubillah Minash Syaitanurrajim –
Bismillah Hir Rahmanirrahim Ya Muhammad RahasiaKU kepadamu. Ya Muhammad
AKU yang mengadakan , AKU Dzat Allah Taala menjadi DIRI. f. Baca DOA
IFTITAH, Fatihah dan seterusnya sampai akhir g. Selama membaca TAHIYYAT
maka hendaklah kita ingat akan MAKSUD Kalam Allah itu seperti berikut :
Attahiyya ….hingga …assalamualaika ..wabarakatuh AKU yang BERHAYAT
sebenar-benarnya. AKU Yang Esa yang mengadakan engkau Muhammad. AKU Yang
Memeberi RAHMAT engkau dan Yang Memberi Rahmat Assalamua ALAI NA…. AKU
yang sebenar-benarnya Tuhanmu Wa ala ibadillah….sholihin Dan yang
ibadatullah itu yang amat baik itu AKU Ash hadu Ila ha illalallah AKU
Tuhan Yang ESA..Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan AKU Wa..ash
hadu….rasullullah AKU bersaksi Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah
Allahuma….wa ala alihi Muhammad.. Ya Tuhanku juga yang memberi ANUGERAH
itu ..Yang memberi kepada hambanya dan sekalian umat Salam… Inni ana
ZATUL HAQ kekanan … Inni ana SIFATUL HAQ kekiri. .
PERHATIKAN HAL DI BAWAH INI : .
- Sewaktu kita melangkah keatas sejadah dengan KAKI KANAN hendaklah dimulai bacaan BISMILLAH
- Sewaktu takbir ALLAH HU AKBAR..maka niat dalam hati…AKULAH YANG MAHA BESAR.
- Sewaktu membaca FATIHAH maka hendaklah kita ingat akan SIFAT KITA dalam Fatihah.
- Sewaktu RUKUK setelah baca subhana rabbial adzim…wabihamdihi 3 x ..maka baca pula ..AKU mempunyai KEBESARAN dan YANG AMAT MENGETAHUI.
- Sewaktu ITTIDAL setelah baca sami allahu liman hamidah 3 x ..lalu kita baca pula ..AKUlah YANG AMAT MENDENGAR dan AKU-lah YANG MEMBERI SEGALA KURNIAAN 1 x didalam hati.
- Sewaktu SUJUD setelah membaca subhana rabbial a’ala wabihamdihi 3 x lalu kita baca pula…AKU jua YANG DISEMBAH dan AKU jua YANG MENYEMBAH pada diriku sendiri 1x didalam hati.
- Sewaktu DUDUK ANTARA 2 SUJUD setelah membaca rabbigh firgli warhamni wa jeburni warzukni wahdini wa’afni wa’fu anni 3x lalu kita baca AKU-lah YANG MENGAMPUNKAN DOSA dan MENGURNIAKAN RAHMAT dan KESEJAHTERAAN kepadamu 1 x didalam hati. PAHAMI DULU TENTANG SHOLAT . Sebelum kita memulai sholat terlebih dahulu kita fahami akan ETIKA & PEGANGAN dalam sholat itu karena ini amat PENTING bagi kita. Tanpa pengertian ini, sholat kita HAMBAR tidak akan diterima oleh Allah dan tidak diakui oleh Nabi Muhammad SAW. Sabda Nabi : “Shollu kama roai tumuni usholli” Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat . Perkara perkara itu adalah :-
- AHDAH Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG QODIM itulah DIRI BAGI MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT atau MUHAMMAD AWAL (Ta’ain Awal)
- WAHDAH Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan KEJADIAN itu DARI NUR MUHAMMAD … DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah MARTABAT TA’AIN TSANI .. SIFAT bagi DZAT.
- WAHDIAH PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA JASAD, hakekatnya ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua didalam sholat itu atau dengan kata lain YANG SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada pebuatan kita. YANG ADA HANYA DIRINYA semata-mata. “La failun filsolati bihakikati illallah” Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
- MI’RAJ Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU AKBAR maka yang naik atau MI’RAJ ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua beserta naiknya NAFAS kita . Maka hilanglah UJUD kita pada UJUDNYA dibawa WAHDATUL AF’AL.
- IHRAM – TERCENGANG Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR, fana’kan perasaan kita sampai kepada LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI ALIYYU ADZIM.
- TUBADIL – TERGANTI Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
- MUNAJAT – PERMOHONAN Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT IRADATNYA jua…maknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA. . SHOLAT YANG HAKIKI….. . Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak. Aku SHOLAT. Orang lain sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka. Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku. Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14. Aku sholat dengan Wudhu Sempurna. Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri. Aku wudhu’ untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku yaitu Allah Tuhanku. Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa nafsu. Aku pun QIAM dengan :-
- Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku dengan mentasdiqkan Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
- Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH kepada seluruh Jasadku.
- Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
- Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenar-benarnya Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat Agung Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku. Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah : Ya Allah masukkanlah wujud Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam DzatMu semata-mata Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat. Aku serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan pula apa yang ada padaMu kepadaku. Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.
- Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan didalam hati : Ya Allah, aku sholat ……. zohor ….. empat rakaat untuk MENG-USUL, ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU karena Engkau juga Ya Allah. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……
- Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar. Aku tidak. Aku hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MI’RAJ kealam asalku yaitu ALAM LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata. Kemudian aku turun dari Mi’rajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan Kebesaran AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku.
- Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku cuma menghadapkan wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.
- Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan lidahnya yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak. Diri Hakikiku membaca didalam hatiku. Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja.
- Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku tahu kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu DZATULHAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu kepada SIFATUL HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.
- Aku mengakhiri MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar wudhu’ itu pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan Af’al Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena YANG ADA HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan Rabbul Alamin. ITULAH SHOLAT HAKIKI… dan orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..? karena tidak sembahyang…, Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku SHOLAT. Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan orang. Salam
0 komentar:
Posting Komentar